Program Dai Kemaslahatan BPKH-SOLOPEDULI: Dakwah Di 8 Lereng Gunung Di Jawa Tengah

Sebagai mitra kemaslahatan resmi Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Republik Indonesia, SOLOPEDULI dipercaya untuk melaksanakan Program Dakwah Da’i Kemaslahatan di bulan Ramadan 1446 Hijiah/ tahun 2025 di delapan wilayah pegunungan di Jawa Tengah.

Sebanyak 26 dai dikirim ke delapan gunung, yakni Muria, Slamet, Sumbing, Merbabu, Merapi, Ungaran, Lawu, dan Sindoro. Sebelum diterjunkan ke lapangan, para dai mendapatkan pembekalan melalui pelatihan intensif yang berlangsung pada 21–22 Februari 2025 di Hotel Solia Zigna Yosodipuran, Solo.

Program ini tidak hanya fokus pada penyampaian pesan-pesan agama, tetapi juga mengedepankan dakwah yang solutif dan membumi. Mulai dari edukasi toleransi, pelatihan pertanian dan herbal, distribusi air bersih, hingga kegiatan manasik haji bagi anak-anak semua dilakukan sebagai bentuk dakwah yang menyatu dengan kebutuhan riil masyarakat di lereng gunung.

dok.humas: distribusi air bersih


dok.humas: pelatihan pertanian dan herbal

dok.humas: kegiatan manasik haji bagi anak-anak

Sidik Anshori, CEO SOLOPEDULI, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat memberikan nilai kebermanfaatan yang luas. Terlebih di momentum bulan Ramadan, keberadaan para dai diharapkan mampu memperkaya wawasan masyarakat tentang amaliah ibadah dan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.

"Tentu ini menjadi bagian dari tanggung jawab kita sebagai umat Muslim untuk terus menyebarkan syiar kebaikan. Semoga dakwah ini benar-benar bisa dirasakan manfaatnya, bukan hanya oleh masyarakat tetapi juga menjadi bukti nyata pertanggungjawaban BPKH,” ujar Sidik

“Kami mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, dan melihat langsung bagaimana animo masyarakat di berbagai lokasi sangat luar biasa. Insyaallah ini menjadi berkah di bulan Ramadan tahun ini," imbuh Sidik.

Dengan mengusung pendekatan dakwah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, dai-dai kemaslahatan ini membuktikan bahwa dakwah bukan hanya tentang ceramah, tetapi hadir sebagai solusi nyata bagi masyarakat. Program ini menjadi cerminan sinergi antara keagamaan, kemanusiaan, dan pembangunan berbasis lokalitas yang berkelanjutan.