Beliau menempati sebuah rumah kayu kecil yang sangat sederhana tanpa penerangan, tanpa tempat tidur yang layak, bahkan tanpa kamar mandi.

Setiap hari, beliau hidup dalam kekhawatiran. Ancaman abrasi di kawasan pesisir memaksanya terus berpindah. Rumahnya sudah empat kali dipindahkan karena abrasi. Kini, jarak antara rumah dan laut nyaris tak tersisa. Saat ini pasang datang, kumpulkan air masuk ke dalam rumah dan membuat tempat tinggalnya tak lagi aman.

Tambak yang dulu menjadi tumpuan hidup juga telah hancur diterjang gelombang. Satu satunya cara agar pak Yudi bisa bertahan adalah dengan meninggikan atau memundurkan atau memudurkan rumahnya dari bibir pantai. Namun, beliau tidak memiliki cukup biaya maupun tenaga untuk mewujudkannya.

Untuk makan sehari hari, pak Yudi hanya mengandalkan sebatang singkong jika tidak ada beras. Beliau memasak dengan kayu bakar karena tidak memiliki kompor ataupun akses listrik. Kadang-kadang beliau bekerja sebagai buruh cangkul dengan upah seratus ribu rupiah perharinya, itupun sangat jarang. Lebih sering menjadi pemulung atau memasang jaring ikan di pantai depan rumahnya yang rapuh.

Kini, Pak Yudi membutuhkan uluran tangan kita agar bisa memiliki rumah yang lebih aman dan layak, yang tidak lagi diterjang gelombang dan mampu melindungi dari ancaman abrasi.

Oleh karena itu, yuk bantu bedah rumah pak Yudi. Sedikit rezeki dari kita, bisa menjadi penyelamat besar bagi hidup beliau. klik tombol donasi sekarang! dan jadilah bagian dari kebaikan ini.